Filipina Baru Saja Mendapat Penghargaan Michelin, dan Sudah Saatnya
Michelin Guide akhirnya menuju ke Filipina, dan sudah saatnya dunia memberikan sorotan pada masakan Filipina yang layak.

Selama bertahun-tahun, Asia Tenggara telah menjadi taman bermain bagi para pencinta kuliner berbintang Michelin. Kedai jajanan kaki lima dan restoran kelas atas di Singapura telah lama menjadi pusat perhatian.
Kuliner kaki lima di Bangkok? Legendaris. Bahkan Vietnam dan Malaysia juga memiliki bintang-bintang yang didambakan.
Dan sekarang, akhirnya, Filipina bergabung dalam pesta ini.

Michelin hadir di Manila dan Cebu
Dalam sebuah langkah bersejarah, Michelin Guide akan menyasar Manila dan Cebu untuk edisi tahun 2026.
Ini adalah langkah yang menandakan tidak hanya pengakuan yang sudah lama tertunda atas masakan Filipina, tetapi juga pengaruh negara ini yang semakin besar dalam kancah makanan global.
Makanan Filipina selalu menjadi makanan yang tidak diunggulkan, makanan yang membuat orang tertidur saat membicarakan pho dan pad thai. Namun, tanyakan pada siapa pun yang pernah mencicipi kare-kare yang lezat, sepiring liempo yang baru saja dipanggang, atau semangkuk bulalo yang mengepul di hari hujan, dan mereka akan memberitahu Anda-ini adalah sebuah kesalahan karena memakan waktu selama ini.
Michelin tampaknya akhirnya menangkap peluang ini, dengan meluncurkan proses seleksi yang sangat teliti di seluruh Metro Manila dan Cebu, dengan eksplorasi tambahan di Pampanga, Tagaytay, dan Cavite.

Lebih dari sekadar bersantap mewah
Ini lebih dari sekadar santapan mewah. Di seluruh wilayah ini, Michelin Guide telah menunjukkan kecintaannya pada kuil gastronomi yang mewah dan tempat jajanan kaki lima yang sederhana.
Singapura Liao Fan Hawker Chan membuat heboh dengan ayam kecap berbintang dua Michelin-nya. Jay Fai dari Bangkok, dengan kacamata hitam dan wajan berapi-apinya, menjadi bintang kuliner kaki lima Thailand.
Mungkinkah kita akan segera melihat warung carinderia atau lechon di Cebu mendapatkan bintang yang didambakan itu? Kita bisa berharap.
Di luar evaluasi yang dilakukan oleh pemandu yang sangat teliti (mengharapkan kunjungan tanpa nama, perhatian yang obsesif terhadap detail, dan perdebatan sengit mengenai setiap pilihan bumbu), perluasan ini mendapat dukungan dari Departemen Pariwisata.
Dan sungguh, ini sangat cocok. Filipina selalu mengedepankan keramahan-makanan adalah ekspresi paling murni dari keramahan tersebut.
Apa yang terjadi selanjutnya? Tim Michelin akan melakukan ritual penjurian secara rahasia, menyusun daftar restoran yang memenuhi standar tinggi mereka.
Namun, apa pun hasilnya, satu hal yang jelas: masakan Filipina akhirnya mendapatkan panggung global yang layak. Sudah waktunya.
Foto-foto milik Michelin dan Hapag