Art Fair Philippines 2025 Ingin Mendefinisikan Kembali Hubungan Kita dengan Seni
Pameran seni di Filipina ini menuntut kita untuk bangun, memperhatikan, dan bertanya pada diri sendiri: Apa yang seharusnya dilakukan oleh seni?

Seni bukan hanya sesuatu yang kita lihat. Seni adalah sesuatu yang kita jalani bersama. Seni merembes ke dalam ruang-ruang sunyi dalam hidup kita, seperti sebuah lagu yang kita kenal saat berada di kafe atau sebuah foto lama yang memiliki nilai lebih yang tidak kita sadari.
Namun, sebagian besar waktu, kita berjalan melewatinya. Gambar berbingkai lainnya, gambar sekilas lainnya.
Tahun ini, Art Fair Philippines ingin mendobrak hal tersebut. Dari tanggal 21 hingga 23 Februari, pameran ini akan mendarat di jantung Segitiga Ayala Makati, tidak secara diam-diam, tidak secara sopan, tetapi dengan semacam desakan: Bagaimana jika Anda benar-benar melihat ini?

Sebagai protes, sebagai denyut nadi
Seniman dari Austria hingga Vietnam, nama-nama yang sudah tidak asing lagi, semuanya berkumpul pada saat ini, di kota ini, pada waktu ini.
Nama-nama besar – Manny Garibay, Jezzel Wee, Manuel Ocampo – berbagi ruang dengan suara-suara yang masih membentuk diri mereka sendiri. SpY Studio dari Spanyol juga hadir di sini, membisikkan hal yang sama: seni tidak pernah netral. Ia selalu memiliki makna.

Tetapi jangan salah mengartikan makna sebagai kesungguhan. ArtFairPH/Digital bersandar pada kekacauan.
Chia Amisola KAKAKOMPYUTER MO YAN (Itulah yang Anda dapatkan karena menggunakan komputer!) terasa seperti sebuah lelucon tentang internet, sebuah surat cinta untuk WiFi yang buruk dan laptop yang bekerja terlalu keras. Sementara itu, Isaiah Cacnio mengambil cahaya dan gerakan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang berbobot, seperti mimpi yang tidak bisa Anda goyangkan.
Apakah kita memperhatikan?
Ini bukan tentang kolektor atau kritikus. Ini tentang Anda. Tentang apakah Anda memperhatikan, apakah Anda membiarkan diri Anda tergerak. Sejak tahun 2013, ArtFairPH/Talks telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan semacam ini: Siapa yang bisa membuat karya seni? Siapa yang bisa memilikinya? Dan apa artinya berkarya di dunia di mana segala sesuatu sudah dijual?

ArtFairPH/Film juga tidak akan membiarkan Anda berdiam diri. Kono Basho karya Jaime Pacena berada di antara rasa memiliki dan tidak memiliki, apa yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, dan apa yang tidak.
Jadi mungkin ini bukan hanya sebuah pameran seni. Mungkin ini adalah sebuah pertanyaan, atau undangan, atau keduanya. Mungkin ini menyuruh kita untuk melihat lebih dekat. Untuk memperhatikan. Untuk menjadi tipe orang yang membiarkan seni masuk ke dalam diri mereka.
Untuk informasi lengkapnya, kunjungi www.artfairphilippines.com atau ikuti Art Fair Philippines di Facebook dan Instagram. Apa pun yang Anda lakukan, jangan hanya berdiri di sana. Lihatlah lebih dekat.
Courtesy Pameran Seni Filipina
Ucapan terima kasih khusus Pau Bautista