Neil Mindanao merancang untuk ekspresi diri dan pemberdayaan
Berakar pada pengamatan dan individualitas, desain Neil Mindanao menggambarkan kekuatan untuk menjadi diri sendiri.
Bagaimana Neil Mindanao menerjemahkan otentisitas ke dalam mode
Bagi Neil Mindanao, streetwear melampaui sekadar tren—ini adalah tindakan ekspresi diri. Dari awal yang tenang di Batangas hingga energi yang ramai di Manila, Neil muncul sebagai salah satu desainer streetwear Filipina yang patut diperhitungkan.
“Saya diperkenalkan pada streetwear dengan memperhatikan orang-orang di sekitar saya,” katanya. “Saya suka mengamati orang. Bagi saya, itulah menjadi otentik — dan streetwear adalah sesuatu yang otentik.”
Tumbuh besar di luar ibu kota, Neil tumbuh di lingkungan yang tidak terlalu tertarik pada mode—namun, ia merasa tertarik untuk menjelajahinya. Pindah ke Manila untuk belajar di School of Fashion and the Arts membuka matanya pada dunia estetika dan ide yang lebih luas. “Belajar tentang orang lain itu baik,” tambahnya. “Itu membuat Anda menemukan lebih banyak hal tentang diri Anda.”
Kebiasaan refleksi dan observasi ini terus membentuk pendekatannya. Baginya, pergeseran dalam streetwear adalah simbol sesuatu yang lebih besar. “Dulu, streetwear hanyalah sebuah gaya,” renungnya. “Sekarang, itu adalah pelindung—orang merasa percaya diri dan tetap setia pada diri mereka sendiri.”
Bagi Neil, merancang berarti bercerita. Pakaiannya bertujuan membuat pemakainya merasa diberdayakan. “Saya ingin orang merasa menjadi diri mereka sendiri saat mengenakan pakaian saya,” jelasnya. “Saya merancang bukan hanya untuk dipamerkan, tetapi untuk menceritakan sebuah kisah.”
Ini adalah filosofi yang terlihat jelas dalam koleksi kelulusannya, mengubah kenangan bermain mobil-mobilan masa kecil dan keinginan bermain boneka Barbie menjadi kenangan yang dapat dikenakan.
Namun, perspektifnya melampaui narasi pribadi. Ia melihat streetwear sebagai budaya yang hidup dan bernapas—yang mencerminkan bagaimana komunitas mengekspresikan akar mereka. Ini berarti dialog yang berkembang antara pengaruh global dan warisan lokal.
“Para desainer semakin banyak memasukkan budaya lokal ke dalam rancangan mereka,” katanya, ketika ditanya tentang streetwear dan mode di seluruh Asia Tenggara. “Itu memungkinkan Anda menemukan keindahan negara Anda sendiri.”
Ketika ditanya apa selanjutnya, ia menunjuk pada masa depan yang menghormati masa lalu dan kemajuan. “Mode bergerak cepat, tetapi kita harus melihat kembali sejarah sambil terus maju,” renungnya.
Neil menegaskan kembali bahwa era streetwear—dan mode itu sendiri—didefinisikan oleh pemberdayaan dan individualitas. Pakaiannya mengingatkan kita bahwa gaya bukan hanya tentang apa yang kita kenakan, tetapi seberapa jujur kita mengenakan siapa diri kita.
Kepala Konten Editorial Patrick Ty
Fotografi Joseph Bermudez
Pengarahan seni Mike Miguel
Mode Corven Uy
Penata rambut dan rias wajah Jean Anganangan, Crish Marfil, Patricia Marcaida, dan Dhanver Serrano (Nix Institute of Beauty)
Model Christian Bootle (agensi monarq)
Desain produksi Studio Tatin
Produksi Francis Vicente
Penata cahaya Rojan Maguyon
