Ketika Budaya Bertemu dengan Perdagangan
Hanyutkan diri Anda dalam pesta mode, gaya hidup, dan budaya yang mengisahkan kisah sebuah wilayah yang sedang mengalami kebangkitan
Penemuan perkotaan
Di mata pria Asia Tenggara ini, ruang-ruang kreatif dan ritel baru bermunculan di seluruh wilayahnya yang dinamis. Mereka memadukan pengalaman mode, seni, dan gaya hidup kelas atas, dengan fokus pada penciptaan komunitas yang mencerminkan nilai-nilai dan perpaduan antara tradisi, warisan, dan gaya kontemporer.
Di Filipina, dia menghargai UNIVERS d’homme et femme, butik multi-merek yang terletak di jantung kota Manila. Lebih dari sekadar pakaian kelas atas, pria Asia Tenggara ini menemukan wewangian mewah, kolaborasi antara desainer internasional dan perajin Filipina, serta barang-barang dekorasi rumah di sini. Melalui penggunaan desain interior minimalis toko sebagai kanvas untuk merek-merek avant-garde dan kontemporer, persepsinya tentang ritel Asia Tenggara meningkat.
The Goods Dept. di Indonesia menarik perhatiannya, karena tempat ini merupakan tempat yang menyimpan berbagai merek fesyen lokal dan internasional di samping pameran seni, kafe, dan acara-acara budaya. Pria Asia Tenggara ini sering mencari produk kerajinan kulit buatan tangan pengrajin Indonesia, kolaborasi sneaker edisi terbatas dengan seniman lokal, dan kamera yang terinspirasi gaya vintage dari produsen butik. Dia mengakui perannya dalam mempromosikan desainer dan seniman Indonesia, menjadikannya sebagai pusat komunitas kreatif Indonesia.
Butik Lam di Vietnam, yang terletak di distrik perkotaan Hanoi, memadukan mode, dekorasi rumah, dan kafe yang menawan. Toko konsep ini berfokus pada barang-barang ramah lingkungan dari desainer Vietnam dan internasional-memberikan pengalaman berbelanja yang memperkenalkan kancah kreatif Hanoi yang terus berkembang. Toko ini menampilkan set kopi Vietnam edisi terbatas, topi kerucut tradisional(non la) yang direalisasikan kembali dengan desain modern, dan bahkan sepeda bambu yang dapat dipesan lebih dahulu.
Komunitas kreatif
Di Thailand, ia menemukan bahwa Open House, yang terletak di lantai paling atas Central Embassy, telah menjadi ruang budaya bagi masyarakat kreatif di kota tersebut. Dia menemukan buku-buku seni dan desain yang langka, perabot rumah bergaya vintage, celana jins denim dengan pinggiran penuh, dan setelan khusus di dalamnya. Tempat ini menggabungkan toko buku, area kerja, galeri seni, dan restoran, yang membedakannya dengan deretan merek fesyen kelas atas yang terdapat di bagian lain gedung ini.
Di persimpangan jalan di Malaysia, ia menemukan Zhongshan Building, sebuah bangunan era kolonial yang telah direstorasi di Kuala Lumpur yang menjadi tempat bagi berbagai bisnis yang sesuai dengan apresiasinya terhadap warisan budaya. Tempat ini merupakan rumah bagi rekaman musik punk dan rock yang langka, pakaian skateboard, layanan penjahitan, dan memorabilia musik bawah tanah. Tempat ini berfungsi sebagai pusat layanan khusus dan pertemuan yang berfokus pada musik yang bersinggungan dengan seni, budaya, dan perdagangan.
Terakhir, New Bahru, yang terletak di ibu kota Singapura, membuatnya terkesan sebagai proyek pengembangan gaya hidup yang telah mengubah bekas sekolah menengah atas menjadi klaster kreatif. Dia melihatnya sebagai harta karun berupa barang-barang yang menarik bagi setiap orang yang ada di sana: tanaman eksotis dalam pot keramik buatan tangan, lokakarya kerajinan kulit, peralatan kopi, dan lokakarya lipit di mana dia dapat membuat tas lipitnya sendiri.
Pria asal Asia Tenggara ini menyadari bahwa ruang-ruang ini merupakan inkubator bagi talenta lokal dan memenuhi selera VMAN yang modern-menyediakanplatform bagi para desainer dan seniman yang baru muncul untuk memamerkan karya mereka dan menarik perhatian penduduk lokal dan wisatawan. Baginya, ini adalah revolusi ritel di mana belanja diubah menjadi pengalaman budaya, dan toko-toko menjadi pusat komunitas yang menangkap esensi keragaman Asia Tenggara.
Kisah budaya ini muncul di halaman-halaman VMAN SEA 01: sekarang tersedia untuk dibeli!
Fotografi Frank Callaghan, Butik Lam, dan Baru Bahru